
Balai POM Mimika Advokasi Program Nasional Keamanan Pangan Sektor Lintas
MIMIKA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menyelenggarakan advokasi lintas sektor untuk Program Nasional Keamanan Pangan di Hotel Swiss-Bellin Timika. Rabu (19/02/2024).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Inosensius Yoga Pribadi, S.H., M.H., Staf Ahli Bidang Keuangan, Ekonomi, dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Mimika, dan dihadiri oleh Marselino Flora Paepadaseda, S.Si., Apt., Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Mimika.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Robert D. Wattimena, S.Sos., M.AP., dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika; Hendrikus Hayon, S.S., M.H., dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika; dan Dwi Krisdiantoko dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, para kepala sekolah (kepsek) di Mimika, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Staf Ahli menyampaikan bahwa pasar rakyat merupakan ujung tombak keamanan pangan, karena di sanalah masyarakat sebagai konsumen memperoleh bahan pangan sebelum dikonsumsi.
Namun, kurangnya pengendalian dan pengawasan menyebabkan masih ditemukannya bahan pangan yang mengandung zat berbahaya, seperti boraks, formalin, kuning metanil (methanil yellow), dan rhodamin B, di pasar rakyat.
"Tentu saja, keberadaan pangan yang mengandung bahan berbahaya sangat tidak diinginkan karena dapat membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, program yang akan dilaksanakan adalah Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPA-BK)," ujarnya.
Beliau berpendapat bahwa untuk menanggulangi bahaya pangan yang mengandung bahan berbahaya, guru dan orang tua perlu mengawasi jajanan anak di lingkungan sekolah.
“Sekolah, guru, dan orang tua murid perlu berperan aktif dalam mengawasi keamanan jajanan anak di lingkungan sekolah. Akan tetapi, penyediaan bekal dari rumah oleh orang tua akan lebih menjamin asupan gizi dan keamanan pangan anak," jelas Inosensius.
Dalam penutup sambutannya, beliau menambahkan bahwa upaya mewujudkan keamanan pangan tersebut membutuhkan kerja sama lintas sektoral. Beliau berharap semua pihak berkomitmen untuk menghadirkan pangan sehat di desa, pasar, dan sekolah.
Beliau berharap program ini mendapat dukungan penuh agar masyarakat dan sekolah dapat menerapkan pengawasan keamanan pangan dan jajanan anak usia sekolah yang aman di lingkungan masing-masing.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan penggalangan komitmen bersama.
Tim Peliputan Diskominfo Mimika
Tidak ada tag terkait.